Page 75 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 75
pengelolaan sampah di desa wisata tersebut dikelola oleh Pokdarwis
secara langsung. Para pelaku wisata membayar iuran sampah kepada
Pokdarwis sebagai biaya pengelolaan. Sampah di kawasan wisata tersebut
diambil oleh petugas setiap hari yang kemudian dikumpulkan di tempat
sampah sementara dan kemudian diangkut oleh mobil dan di buang di
tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang berada di Bayah.
Namun pengelolaan sampah di kawasan wisata tersebut masih terdapat
kendala di antaranya yaitu kurangnya pembiayaan pengelolaan yang
mengakibatkan kurangnya truk sampah yang mengangkut sehingga
berakibat penumpukan sampah. Hal ini terjadi karena kurang
kedisiplinan pengelola wisata dalam melakukan pembayaran iuran
pengelolaan sampah. Pada hakikatnya penyediaan sarana prasarana di
Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) merupakan bentuk upaya untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang ada sehingga lokasi tersebut
dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan.
3) Karakteristik Aksesibilitas Yang Tersedia
Aksesibilitas adalah segala kebutuhan wisatawan untuk menuju destinasi
wisata. Aksesibilitas menuju destinasi wisata di Desa Wisata Sawarna
hanya dapat di akses dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan
sepeda motor. Jarak yang harus di tempuh oleh wisatawan untuk menuju
destinasi wisata sejauh 2-2,5 km dari jalan raya dengan kondisi jalan yang
hanya memiliki lebar 1.5m. Untuk menuju destinasi wisata, wisatawan
dapat berjalan kaki ataupun menyewa tukang ojek yang berada di sekitar
parkiran mobil. Selain itu wisatawan juga dapat menyewa kendaraan
bermotor yang disediakan oleh para pemilik penginapan.
66 Isu dan Strategi Pengembangan Geopark Bayah Dome