Page 24 - Laporan Akhir- Kajian Keterkaitan Geo Bio Budaya
P. 24

Podocarpus seperti Kibima (Podocarpus blumei), Kiputri (Podocarpus imbricatus)
                       dan Jamuju (Dacrycarpus imbricatus).
                    2.  Disamping jenis-jenis tersebut di atas, terdapat sekitar 75 jenis anggrek yang
                       diantaranya  merupakan  jenis  langka  seperti  Bulbophylum  binnendykii,  B.
                       angustifolium, Cymbidium ensifolium, dan Dendrobium macrophyllum.
                    3.  Taman Nasional Gunung Halimun Salak merupakan habitat dari beberapa satwa
                       mamalia  seperti  Owa  (Hylobates  moloch),  Kancil  (Tragulus  javanicus),  Surili
                       (Presbytis comata), Lutung budeng (Trachypithecus auratus), Kijang (Muntiacus
                       muntjak),  Macan  tutul  (Panthera  pardus),  dan  Anjing  hutan  (Cuon  alpinus).
                       Terdapat kurang lebih 204 jenis burung dan 90 jenis diantaranya merupakan
                       burung yang menetap serta 35 jenis merupakan jenis endemik di Jawa termasuk
                       burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi).
                    4.  Selain itu terdapat dua jenis burung yang terancam punah yaitu Burung Cica
                       matahari  (Crocias  albonotatus)  dan  Burung  Poksai  kuda  (Garrulax  rufifrons).
                       Burung  Elang  Jawa  yang  identik  dengan  lambang  negara  Indonesia  (Burung
                       Garuda), cukup banyak dijumpai di kawasan ini.


























                    Gambar 2.11 Contoh flora dan fauna yang ditemui dalam kawasan TNGHS, a. Oak Jawa
                                 (Hylobates moloch), dan b. Anggrek Dendrobium macrophyllum


                    2.5. KERAGAMAN BUDAYA
                          Berdasarkan  kajian  terdahulu  yang  dilakukan  Bappeda  Lebak  dan  FTG
                    Unpad (2020), telah teridentifikasi keragaman budaya yang ada di kawasan Geopark
                    Bayah  Dome  merupakan  cerminan  harmonis  kehidupan  manusia  dengan  alam
                    (Gambar 2.12). Terdapat dua kelompok besar masyarakat adat yang hidup disini
                    yaitu kasepuhan Banten Kidul dan masyarakat adat Baduy. Kedua masyarakat adat
                    ini masih menjunjung nilai tradisi leluhur hingga saat ini.
                          Masyarakat  adat  Kasepuhan  Banten  Kidul  merupakan  masyarakat  adat
                    Sunda  yang  tinggal  di  sekitar  kaki  gunung  Halimun  yang  tersebar  dari  mulai
                    Kabupaten Sukabumi, Bogor dan Lebak. Kasepuhan Banten Kidul memegang teguh


                                                             16
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29