Page 19 - KAJIAN WARISAN GEOLOGI KABUPATEN LEBAK - 2019
P. 19

Secara  umum  daerah  Bayah  dan  sekitarnya  mempunyai  struktur  geologi
               lipatan antiklin dan sinklin dengan tumpuan atau arah relatif barat timur disertai
               struktur sesar-sesar mendatar yang berarah utara – selatan yang memotong dan
               menggeser  sumbu-sumbu  antiklin.  Secara  lokal  di  beberapa  tempat  terdapat
               penyimpangan  arah  sumbu  antiklin  dan  sinklin  yang  disebabkan  oleh  adanya
               pembentukan Kubah Bayah.

                       Komplek gunung api yang termasuk dalam Kubah Bayah merupakan hasil
               gerak  pengangkatan  dan  penurunan  yang  menerus  semenjak  Eosen  hingga  Plio-
               Pleistosen.  Gerak-gerak  tersebut  didahului  oleh  periode  pembentukan  cekungan,
               transgresi, regresi, intrusi, dan pengkubahan yang disertai oleh periode pelipatan,
               pematahan, serta pembentukan daratan dan gunung api.


                       Pada kala Eosen, cekungan selatan  diduga merupakan cekungan  laut dan
               sebagian  daratan.  Di  dalam  cekungan  itu  terbentuk  Formasi  Bayah  yang
               bahannya  bersumber  dari  hasil  denudasional  batuan  tua.  Kemudian  selaras  di
               atas  Formasi  Bayah  terendapkan  Formasi  Cicarucup.  Pada  pasca  Eosen  Akhir
               terjadi acara gunungapi yang berlangsung hingga Miosen Awal dan menghasilkan
               Formasi Cokotok. Selama Oligosen dan sesudah terbentuk kembali cekungan laut
               hingga  litoral,  terendapkan  Formasi  Cijengkol  yang  menindih  takselaras  Formasi
               Bayah dan diduga menjemari dengan Formasi Cikotok.

                       Pada kala Oligo-Miosen terjadi pengkubahan di daerah Bayah yang populer
               dengan  Kubah  Bayah  akibat  penerobosan  batuan  Granodiorit  Cihara  di  dalam
               Formasi Cikotok. Selama ini pula terjadi proses orogenesa terhadap Formasi Bayah
               hingga  Formasi  Cijengkol  yang  menghasilkan  lipatan  yang  berarah  timurlaut-
               baratdaya dan juga terjadi sesar normal dan sesar mendatar dengan arah timur-
               barat  dan  timurlaut-baratdaya.  Penerobosan  Granodiorit  Cihara  ini  terjadi  di
               bagian selatan, sedangkan di bagian tengah terbentuk cekungan yang cukup luas
               dengan alas batuan tua dan berlingkungan laut hingga darat. Cekungan tersebut
               menerus hingga Miosen Awal. Pada Akhir Miosen Awal terjadi pengangkatan dan
               terendapkan Formasi Cimapag yang menindih takselaras Formasi Citarate.

                       Selama  Miosen  Tengah  terjadi  proses  orogenesa  yang  menimbulkan
               perlipatan  dengan  arah  timur-barat  pada  batuan  berumur  tua  dan  sesar  normal
               dan  sesar  mendatar  dengan  arah  timurlaut-baratdaya.  Terutama  pada  Formasi
               Cikotok terbentuk beberapa urat kuarsa dengan mineralisasi sulfida, diantaranya
               emas, perak, tembaga dan pirit.

                       Selama  Miosen  Akhir  terjadi  perlipatan  busur  pada  Formasi  Citarate  dan
               Formasi  Cimapag,  diikuti  oleh  sesar  normal  dan  sesar  mendatar  dengan  arah
               timur-barat atau timurlaut-baratdaya.

                       Selama  periode  Pliosen  Awal  hingga  Pliosen  Tengah  terjadi  pengangkatan
               sehingga Kubah Bayah menjadi daratan.

                       Selama periode Pliosen Tengah hingga Pliosen Akhir terjadi orogenesa yang
               menimbulkan  terjadinya  perlipatan  dengan  arah  timur-barat  dan  timurlaut-

                                                                                                       18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24