Page 23 - LAPORAN AKHIR GABUNGAN
P. 23
KAJIAN RENCANA PENGEMBANGAN JALUR GEOWISATA (GEOTRAIL) DI KAWASAN
GEOPARK BAYAH DOME, KABUPATEN LEBAK.
pariwisata. Artinya bahwa jalur wisata bisa di ibaratkan sebagai ”media” konektivitas
antar objek wisata yang akan, sedang atau sudah berkembang bahkan memicu objek
wisata baru dari dampak adanya jalur wisata ini.
1.4.2 Alur Berfikir
Dalam kegiatan ini, alur berfikir untuk memudahkan penyusunan dokumen dan logika
penyelesaian kegiatan ini, dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
1. Tahap Klarifikasi Jalur Wisata/Geotrail
Pada tahap ini dilakukan:
● Studi literatur/ referensi; dengan membedah dokumen Rencana Induk
Geopark Bayah Dome, 2022 khususnya terkait dengan rencana jalur
geowisata dengan 4 tematik untuk diturunkan menjadi sub tematik
● Studi preseden berasal dari studi, jurnal, hasil penelitian, dokumen
perencanaan yang terkait dengan penentuan jalur geowisata, jalur
wisata atau geotrail dengan melihat pola dan sistem jalur geowisata
● Melakukan overlay peta-peta (geosite, geowisata, objek wisata serta
jaringan jalan) untuk mengetahui pola jalur geowisata. Daya tarik
geowisata di Geopark Bayah Dome tidak hanya berbasis geologi, tetapi
terdapat daya tarik wisata bebasis keanekaragaman hayati dan budaya
sebagai pendukung kegiatan geowisata. Daya tarik geowisata tersebar
di 15 kecamatan yang masuk dalam kawasan Geopark Bayah Dome.
Secara keseluruhan, terdapat 74 daya tarik geowisata di kawasan
Geopark Bayah Dome terbagi menjadi 60 daya tarik berbasis geologi, 5
hayati, dan 12 budaya.
Draft penentuan jalur wisata mempertimbangkan:
o Keluar/masuk transportasi (HUB) menuju Kawasan-kawasan
geowisata
o Penentuan jaringan jalan yang ada serta rencana sebagai jalur
geowisata
LAPORAN AKHIR 22