Page 204 - Modul Integrasi Materi Geoprak Bayah Dome
P. 204
161
Oligosen Awal – Akhir. Granodiorit Cihara dipercaya sebagai batuan yag
menyebabkan terangkatnya daerah bayah dan membentuk bayah dome.
Daerah Bayah terkubahkan karena adanya penerobosan Formasi
Cikotok oleh Granodiorit pada Kala Oligo-Miosen. Batuan Granodiorit
tersingkap kepermukaan sebagai batholite (sujatmiko & Santoso, 1992
dalam Ahnaf dkk, 2019. Proses tersebut dipengaruhi oleh tektonik global,
yaitu karena adanya fragmen dari Gondowa yang bergerak ke arah utara
mendekati zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Sunda (Sribudiyani,
2003 dalam Ahnaf, 2019). Hal ini menyebabkan terjadinya orogenesa
beberapa kali sehingga terjadi uplift. Ditemukannya zona kontak disekitar
Granodiorit, menunjukkan bahwa batuan ini menerobos batuan yang lebih
muda (Ahnaf, 2019), yang mengakibatkan pembentukan Kubah. Setelah
itu, terjadi proses hidrotermal yang menghasilkan mineral-mineral alterasi
dan mineraliasi di tubuh batolit (Ahnaf, 2019).
Hasil pengolahan data pada diagram AMF, batuan menempati serial
Calc-Alkalin, yang mengindikasikan bahwa batuan Granodiorit berasal
dari continental origin magma yang terbentuk pada lingkungan zona
subduksi (Hartono dkk, 2008).
Keberadaan Granodiorit di daerah Bayah berhubungan dengan
keterdapatan Batuan Metamorf yang terbentuk disekitar daerah terobosan
Granodiorit (Sujatmiko & Santoso, 1992). Batuan ini terdiri dtas batuan
dengan derajat yang berbeda-beda. Batuan terbentuk akibat proses
kataklastik dan oleh pengaruh dynamo-metamorphism
§ Mineralisasi Kubah Bayah
Mineralisasi yang ada, terjadi karena terbentuk banyak celah akibat gaya
tension pada zona tengah dan utara yang kemudan terisi oleh urat – urat
kuarsa pembawa logam emas dan perak akibat naiknya larutan hidrotermal
(Van Bemellen, 1949). Mineralisasi ini terbentuk pada kal Pliosen (1,7
Ma) terjadi akibat adanya intrusi batuan oleh Mikrodiorit pada kala Pliosen
(4.5 Ma).
Mineralisasi emas-perak primer di Komplek Kubah Bayah sudah