Page 53 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 53
Desa wisata mewakili segala bentuk pariwisata yang menampilkan
kehidupan pedesaan, seni, budaya dan pusaka di lokasi pedesaan, sehingga
menguntungkan masyarakat setempat secara ekonomi dan secara sosial,
serta memungkinkan interaksi antara wisatawan dan penduduk lokal untuk
lebih memperkaya pengalaman pariwisata. Terdapat beberapa komponen
khas yang dimiliki oleh desa wisata yaitu: 1) Keunikan, keaslian, sifat khas; 2)
Letaknya berdekatan dengan daerah alam yang luar biasa; 3) Berkaitan
dengan kelompok atau masyarakat berbudaya yang secara hakiki menarik
minat pengunjung; 4) Memiliki peluang untuk berkembang baik dari sisi
prasarana dasar, maupun sarana lainnya (Suteja, Wahyuningsih, Rosida, &
Purwata, 2021). Pengembangan desa wisata memiliki beberapa kriteria
meliputi: 1) Pariwisata terintegrasi dengan masyarakat; 2) Menawarkan
berbagai atraksi khas; 3) Akomodasi berciri khas desa setempat; 4)
Memanfaatkan sarana dan prasarana masyarakat setempat; dan 5) berskala
kecil (Suteja et al., 2021). Perkembangan desa wisata yang pesat ini bukan
hanya terjadi di Indonesia, namun juga belahan dunia lain. Sebagai contoh
Cina pada tahun 2018 telah berhasil menarik jumlah kunjungan yang cukup
besar. “In 2018, the sector of rural tourism (including leisure agriculture)
recorded 3.0 billion person-visits, generated over 800 billion RMB yuan (about
$123.1 billion) in revenue, and elevated the income of 7 million rural
households.” (Liu, Dou, Li, & Cai, 2020). Tentunya ini tidak lepas dari peran
pemerintah baik pusat maupun daerah dalam mendorong pembangunan desa
melalui pariwisata. Dana desa yang telah dialokasi setiap tahun dapat
dioptimalkan untuk mendorong pembangunan wisata desa ini misalnya
dalam membangun jalan dan akses, meningkatkan daya tarik wisata,
menguatkan kapabilitas SDM masyarakat desa, dan lain sebagainya.
Tantangan desa wisata dalam berbagai literatur cukup banyak diulas,
di antaranya terkait sustainability dari berbagai faktor mulai dari lingkungan
hingga sosial (Guaita Martínez, Martín Martín, Salinas Fernández, &
Mogorrón-Guerrero, 2019). “The World Tourism Organization contemplates
seasonality as one of the seven dimensions of tourism sustainability (UNWTO,
44 Isu dan Strategi Pengembangan Geopark Bayah Dome