Page 60 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 60
Pariwisata Kabupaten Malang. Tayuban, Jaran kencak, Kuda Lumping,
Bantengan, dan Wayang Topeng. Beberapa kesenian tersebut dijaga dan
dilestarikan dengan melaksanakan latihan rutin dan mendatangkan pelatihan
dari luar. Selain itu dilaksanakan pula perekrutan anggota baru terutama untuk
anggota muda agar kesenian tersebut dapat dinikmati sekarang dan di masa
depan. Upaya tersebut juga diiringi dengan pembentukan divisi budaya dalam
struktur organisasi Ladesta Gubugklakah. Pembentukan divisi tersebut
merupakan bukti bahwa Ladesta Gubugklakah berkomitmen tinggi untuk
melestarikan setiap kebudayaan yang ada di Desa Wisata Gubugklakah.
Berikut ini adalah pembagian peran stakeholder dalam pengembangan desa
wisata.
Pemerintah ▪ Melakukan perbaikan/pengadaan infrastruktur persampahan dan
sanitasi;
▪ Melakukan gerakan masyarakat untuk mewujudkan sapta pesona;
▪ Melakukan pembuatan informasi dan fasilitas kepariwisataan;
▪ Melakukan perbaikan/peningkatan kualitas ruang publik, pedestrian
dan landscape desa/lingkungan untuk mendukung sapta pesona; dan
▪ Dukungan pemberdayaan terhadap kelompok sadar wisata
(Pokdarwis) dalam pelestarian lingkungan pariwisata (kawasan Hutan,
dan sawah).
Swasta ▪ Melakukan promosi terintegrasi antar pengelola objek wisata untuk
menggerakkan kunjungan wisatawan antar objek wisata;
▪ Pembuatan dan pemasaran paket-paket wisata yang kompetitif yang
terjangkau masyarakat;
▪ Pelatihan kewirausahaan, pelatihan keterampilan individual terkait
usaha di bidang pariwisata (pelatihan bahasa Inggris, pelatihan
hospitality, pelatihan mengenal budaya, dan karakteristik wisatawan
dalam dan luar negeri);
▪ Pengembangan kelompok usaha bersama masyarakat; dan
▪ Menjalankan bisnis perhotelan, restoran, suvenir, dan lain-lain.
Masyarakat ▪ Menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas
produk wisata. Pengelolaan lahan pertanian secara tradisional, upacara
adat, kerajinan tangan dan kebersihan merupakan beberapa contoh
peran yang memberikan daya tarik bagi pariwisata;
▪ Pelaku budaya, misalnya, kesenian yang menjadi salah satu daya tarik
wisata;
▪ Penyedia akomodasi dan jasa pemandu wisata, penyediaan tenaga
kerja, produk makanan khas, kerajinan lokal, kesenian lokal, dan
sebagainya.
▪ Peningkatan Kapasitas untuk merintis pengembangan potensi wisata
perlu ditingkatkan melalui seminar sadar wisata, Focus Group
Discussion, atau kegiatan sejenis lainnya. selain itu, pengelola
diharapkan lebih aktif atau giat untuk mentransfer dan mewujudkan
kesadaran secara kolektif di masyarakat.
Peran Desa Wisata dalam Mendorong Pembangunan... 51