Page 59 - ISU DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GEOPARK BAYAH DOME
P. 59
termarginalkan secara ekonomi. Berikut ini adalah contoh pengembangan
desa wisata di Desa Ngalanggeran.
Tentunya dalam pengembangan desa wisata, banyak program yang
dapat dilakukan yaitu penghijauan lingkungan desa, bantuan pembangunan
Masjid Walima Emas, pelatihan budidaya ikan lele, pelatihan budidaya
rumput laut (JRL), pelatihan desain karawo, pembentukan Lembaga
Keuangan Masyarakat (LKM) Syariah, pelatihan pengelolaan LKM,
pembuatan sekretariat LKM, bantuan komputer kepada LKM dan SMK
Pariwisata, bantuan mesin katinting konversi bahan bakar gas (BBG),
pelatihan menjahit tingkat dasar dan terampil, pelatihan korespondensi
bisnis dan ekspedisi, pelatihan pembuatan website untuk kelompok pengrajin
karawo, mengikutsertakan pengrajin karawo dalam berbagai pameran
UMKM, pembuatan gerai karawo “Walimah”, dan pelatihan pengolahan usaha
gerai karawo (Noho, 2014).
Selain itu, pada contoh lainnya terdapat beberapa pengembangan sumber
daya manusia yang telah diikuti ataupun dilakukan oleh Ladesta Gubugklakah.
Pengembangan tersebut antara lain pelatihan pertama adalah pelatihan bahasa
Inggris yang dilaksanakan oleh internal ladesta Gubugklakah. Pelatihan kedua
adalah penguatan Pokdarwis yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif yang berkerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Jawa Timur. Pelatihan selanjutnya adalah pelatihan pembukuan dan
pelatihan software. Software yang diperkenalkan pada kesempatan kali ini adalah
software photoshop. Sedangkan pelatihan pembukuan yang dimaksud adalah
pelatihan akuntansi dasar. Selain beberapa pelatihan di atas terdapat pula
pelatihan homestay yang disampaikan langsung oleh Dinas Kebudayaan dan
50 Isu dan Strategi Pengembangan Geopark Bayah Dome