Page 39 - KAJIAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL MELALUI GEOPARK PRODUCT DI KAWASAN GEOPARK BAYAH DOME 2024
P. 39
Pabrik Pengolahan Tepung Aci Kawung/Tepung Sagu. Pabrik pengolahan
Tepung Aci Kawung/Tepung Sagu di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten,
merupakan salah satu industri lokal yang memanfaatkan hasil pertanian untuk
menghasilkan produk yang banyak digunakan dalam berbagai olahan makanan. Aci,
atau tepung sagu, dibuat dari ekstraksi pati dari tanaman Kawung/Aren (Arenga
pinnata) dan Rumbia/sagu (Metroxylon sagu), merupakan tanaman penting di wilayah
ini. Pabrik aci kawung di Cihara biasanya menjalankan proses produksi yang
mencakup pengolahan Kawung/Aren (Arenga pinnata) dan Rumbia/sagu (Metroxylon
sagu) menjadi tepung melalui beberapa tahap, mulai dari penebangan, pengupasan
kulit luar batang, pemarutan batang bagian dalam, perendaman/ekstraksi pati,
pengeringan, dan pengemasan. Pabrik ini berperan signifikan dalam mendukung
perekonomian lokal, dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan
membuka peluang usaha bagi pemilik tanaman. Selain itu, produk aci kawung yang
dihasilkan memiliki pasar yang luas, karena digunakan dalam banyak jenis makanan
tradisional Indonesia, seperti cilok, cireng, dan pempek. Meski demikian, pabrik aci di
Cihara juga dihadapkan pada tantangan, seperti kebutuhan untuk menjaga kualitas
produk, memastikan praktik produksi yang ramah lingkungan, dan bersaing dengan
pabrik aci dari daerah lain. Upaya peningkatan efisiensi produksi dan pengelolaan
limbah yang baik dapat membantu pabrik aci di Cihara terus berkembang dan
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Adapun beberapa tahapan dalam proses pembuatan tepung/ aci, antara lain: 1)
Pohon aren dan atau rumbia yang telah ditebang kemudian dipotong dengan ukuran
sekitar setengah meter; 2) Batang aren/rumbia yang telah dipotong seukuran 1 meter,
dikupas kulit luarnya kemudian di belah menjadi beberapa bagian; 3) Batang yang
sudah bersih dari kulit luar dan telah dibelah menjadi bagian-bagian kecil diletakkan
pada alat parutan untuk dihaluskan agar pati yang terdapat di dalam batang dapat di
ekstraksi; 4) Hasil dari parutan batang Aren/Rumbia yang telah halus, kemudian
diletakkan pada saringan dari kain kasa yang dialiri air terus menerus lalu diremas-
remas sehingga pati yang terkandung dalam hasil parutan keluar dan mengalir ke
kolam penampungan; 5) Air yang mengandung pati hasil dari penyaringan ditampung
pada kolam penampungan yang terbuat dari semen selama semalam agar pati
kawung/sagu mengendap; 6) Setelah semalaman diendapkan, air pada kolam
penampungan dikeluarkan dan akan menyisakan pati kawung/sagu yang mengendap
di dasar kolam; 7) Hasil endapan pati yang sudah bersih dan halus ini atau disebut
dengan aci kemudian diambil dan ditiriskan untuk menghilangkan sisa-sisa air yang
terkandung dalam pati sagu/kawung; 7) Setelah kandungan air yang terdapat dalam aci
sudah kering, kemudian dimasukan dalam karung dan siap untuk dijual. Adapun
kelemahan untuk mengunjungi pabrik Aci Kawung ini adalah aksesibilitas jalan desa
yang tergolong buruk dimana adanya kondisi jalan aspal rusak dan tergolong sempit.
Kemudian jarak dari jalan provinsi (daerah pantai selatan Lebak) menuju pabrik aci di
Desa Cihara adalah kurang lebih 3-4 km sehingga membutuhkan effort yang lebih baik
bagi wisatawan yang ingin melakukan wisata edukasi pembuatan aci secara tradisional
ini.
IV. Hasil & Pembahasan 30