Page 23 - LAPORAN AKHIR MASTERPLAN KAWASAN SABA BUDAYA BADUY DAN SEKITARNYA
P. 23

LAPORAN AKHIR
                                                Perencanaan Masterplan Kawasan Saba Budaya Baduy dan Sekitarnya



                  7. Penataan Tata Kelola Kawasan
                  Tanpa masterplan, tata kelola kawasan bisa menjadi tidak terarah, menyebabkan konflik
                  kepentingan antara pihak-pihak yang terlibat. Penyusunan masterplan menjadi penting
                  untuk:
                    •  Memberikan  arahan  pengelolaan:  Sehingga  pembangunan  berjalan  sesuai  visi
                        jangka panjang.
                    •  Menyinergikan berbagai pihak: Pemerintah, masyarakat adat, pelaku wisata, dan
                        pihak swasta dapat bekerja sama berdasarkan pedoman yang sama.
                    •  Mencegah  pembangunan  yang  sporadis:  Dengan  adanya  rencana  tata  ruang
                        yang jelas, kawasan dapat dikembangkan secara berkelanjutan.

                  1.1.2  Isu Overtourism di Kawasan Saba Budaya Baduy

                  Overtourism  mengacu  pada  kondisi  ketika  jumlah  wisatawan  yang  datang  ke  suatu
                  kawasan  melampaui  kapasitas  daya  dukungnya.  Di  Kawasan  Saba  Budaya  Baduy,
                  fenomena ini mulai menjadi perhatian karena beberapa hal:
                   •  Lonjakan jumlah wisatawan, terutama pada hari libur dan musim wisata.
                   •  Kawasan inti Baduy Dalam yang menjadi daya tarik utama mengalami tekanan tinggi
                      akibat interaksi langsung wisatawan dengan masyarakat adat.
                  Isu overtourism di Kawasan Saba Budaya Baduy membutuhkan perhatian khusus agar
                  keseimbangan  antara  pelestarian  adat,  kelestarian  lingkungan,  dan  pengembangan
                  ekonomi tetap terjaga. Kawasan penyangga dengan berbagai potensi wisata yang belum
                  tergali  dapat  menjadi  solusi  untuk  mengurangi  tekanan  di  kawasan  inti.  Dengan
                  perencanaan yang tepat, kawasan ini dapat berkembang menjadi destinasi unggulan yang
                  berkelanjutan tanpa mengorbankan keunikan budaya dan ekosistemnya.

                  Dengan memanfaatkan kawasan penyangga sebagai kawasan mitigasi overtourism,
                  Kawasan Saba Budaya Baduy dapat dikelola secara berkelanjutan. Hal ini tidak hanya
                  melindungi kelestarian adat dan lingkungan di kawasan inti, tetapi juga membuka peluang
                  pengembangan wisata yang lebih inklusif di kawasan penyangga. Perencanaan yang baik,
                  kolaborasi dengan masyarakat lokal, dan penerapan teknologi manajemen wisata dapat
                  memastikan kawasan ini tetap menjadi destinasi unggulan yang ramah lingkungan dan
                  menghormati kearifan lokal.

                  Atas  dasar  kebutuhan  dan  berbagai  isu  permasalahan  yang  melatarbelakangi
                  perkembangan pariwisata Saba Budaya Baduy, maka penyusunan Masterplan Kawasan
                  Saba  Budaya  Baduy  menjadi  sangat  mendesak  untuk  memastikan  pengembangan
                  yang terencana, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal. Masterplan ini akan menjadi
                  panduan  utama  dalam  menjaga  keseimbangan  antara  pelestarian  budaya,
                  pengembangan  pariwisata,  dan  perlindungan  lingkungan,  sehingga  kawasan  ini  dapat
                  menjadi destinasi wisata unggulan yang mendunia tanpa kehilangan identitas aslinya.







                             DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
                             PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK                                           1- 5
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28