Page 61 - LAPORAN AKHIR GABUNGAN
P. 61
KAJIAN RENCANA PENGEMBANGAN JALUR GEOWISATA (GEOTRAIL) DI KAWASAN
GEOPARK BAYAH DOME, KABUPATEN LEBAK.
masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan
pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.
2.2.5 Geowisata
Geowisata (geotourism) sebenarnya merupakan istilah yang berasal dari gabungan
dua kata yaitu geologi dan pariwisata, atau geologi dan tourism. Geologi berasal dari
Yunani: γη- (ge-, "bumi") dan λογος (logos, "kata", "alasan) adalah sains yang
mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses
pembentukannya. Geowisata yaitu bentuk dari kegiatan pariwisata yang
memfokuskan pada tampilan geologis permukaan bumi maupun yang terkandung
didalamnya. Geowisata adalah keanekaragaman alam yang berfokus pada lanskap
untuk mempromosikan situs geologi dan pembelajaran dalam pelestarian lingkungan
(Ginting dan Sasmita, 2018).
Geowisata adalah suatu kegiatan wisata alam yang berkelanjutan dengan fokus
utama pada kenampakan geologis permukaan bumi dalam rangka mendorong
pemahaman akan lingkungan hidup dan budaya, apresiasi dan konservasi serta
kearifan lokal. Geowisata menawarkan konsep wisata alam yang menonjolkan
keinahan, keunikan, kelangkaan dan keajaiban suatu fenomena alam yang berkaitan
erat dengan gejala-gejala geologi yang dijabarkan dalam bahasa populer atau
sederhana (Hidayat, 2002).
2.2.6 Geotrail
Geotrail merupakan bagian dari sistem transportasi yang menghubungkan akses
antara geosite. Pengunjung umumnya termotivasi untuk mengunjungi geotrail
karena lima alasan utama, yaitu; untuk mencari hiburan, untuk belajar dan untuk hal-
hal baru, untuk berpartisipasi dalam kegiatan lokal, untuk bersenang-senang, dan lain
sebagainya (Grobbelaar, Bouwer, & Hermann, 2019). Geotrails telah menjadi tren
baru di abad ke-21 yang menghubungkan rangkaian geosite, fitur alam,
pertambangan, dan budaya, yang secara efektif menghubungkan tema-geo dalam
LAPORAN AKHIR 59

