Page 43 - LAPORAN PENELITIAN ITI SEPT 2021
P. 43
2. Menegakkan norma standar UGGp dalam Pengembangan Geosite
3. Memprakarsai kerjasama Multi pihak (pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan NGO)
4. Memfasilitasi Tenaga Ahli (Geologi, Biologi dan Budaya)
5. Melakukan pengembangan SDM
6. Memberikan saran dan masukan pada pemerintah terkait pengembangan geopark dan komunitas
Gambar di bawah ini menunjukkan contoh hasil kolaborasi Badan Pengelola Geopark dengan para mitra dalam
upaya mewujudkan fasilitas yang nyaman di kawasan wisata di Geosite.
Gambar 3. 3 Contoh Hasil Kerjasama Lintas Stakeholder di Geopark Belitong
3. Geopark Merangin
Geopark Merangin yang terletak di Kabupaten Merangin Propinsi Jambi, dalam pengelolaannya tidak terlepas
dari kerjasama Pemerintah pusat, daerah, swasta hingga komunitas masyarakat setempat seperti Karang Taruna,
Pokdarwis, Masyarakat Adat, Kelompok Pengelola Hutan Adat, Kelompok Pengelola Perhutanan Sosial, dll.
Namun disadari berbagai tantangan yang dihadapi hingga saat ini yaitu sistem pengelolaan yang belum optimal
berdampak pada pendanaan yang sangat minim dan sarana dan prasarana masih bergantung kepada OPD
(Pemkab). Lemahnya pengelolaan ini juga disebabkan karena ketersediaan SDM Penggerak masih terbatas,
pemahaman tentang Geopark masih rendah (terbatas pada kegiatan berwisata), serta peran serta masyarakat
lokal belum kelihatan, tetapi mereka hidup dari lingkungan tersebut. Sehingga sistem tata kelola yang handal
sangat dibutuhkan dalam membangun kemitraan dan memberi dampak langsung dalam pengembangan
Geopark.
Sedangkan beberapa prioritas kegiatan yang perlu diintervensi meliputi :
• Pembangunan dan pengembangan amenitas dan infrastruktur pendukung,
• Penataan dan Perawatan TIC (Pusat Informasi dan Museum),
34